Selasa, 27 September 2011

Sabtu, 17 September 2011

Belajar Dari Penderitaan Lazarus


Selasa, 13 September 2011 saya mendapat kunjungan doa dari gereja. Mereka yang datang ada 3 orang, seorang bapak dan 2 orang ibu. Sebelumnya saya tidak menduga akan mendapat kunjungan doa malam itu.
Sebelum berdoa, Bapak itu menyampaikan sedikit permenungan singkat disertai nasehat-nasehat yang menguatkan. Saya terkesan ketika dia menceritakan kisah Lazarus. Lazarus adalah seorang tokoh yang diceritakan kitab Injil.
Dalam cerita itu, Lazarus digambarkan sebagai seorang pengemis yang hina papa. Badannya penuh dengan borok. Rupanya dia menderita suatu penyakit kulit yang parah. Selain itu, sepertinya dia tidak bisa berjalan karena dikatakan bahwa dia hanya bisa berbaring di dekat pintu rumah orang kaya. Dia begitu tak berdaya sampai-sampai anjing saja bisa datang menjilati boroknya. Untuk menghilangkan laparnya, dia memakan sisa-sisa makanan dari meja makan orang kaya itu.
Demikianlah Lazarus menderita sepanjang hidupnya hingga dia meninggal. Namun meskipun dia menderita sepanjang hidupnya, Lazarus tidak diceritakan mengeluh atau menyampaikan keberatan kepada Allah. Ini bisa berarti bahwa Lazarus menjalani semua penderitaannya yang berat itu dengan ikhlas dan sabar. Dia tidak meninggalkan Allah. Dia setia pada imannya.
Dan lihatlah apa yang terjadi saat Lazarus dan orang kaya itu meninggal. Lazarus hidup bahagia dalam pangkuan Abraham, sedangkan orang kaya itu menderita sengsara di alam maut.
---------------
Dari Lazarus kita bisa belajar bahwa seberat apa pun penderitaan yang kita alami, jangan sekali-sekali berpaling dari Allah. Tetaplah setia pada-Nya. Percayakan semua derita dan pergumulan hidup kita pada penyelenggaraan Allah. Yakinlah bahwa apa yang kita alami di dunia ini hanyalah sementara. Setidaknya maut akan mengakhirinya. Dan jika kita setia di jalan Tuhan, Tuhan pasti akan memberikan kehidupan baru yang abadi dan bahagia di surga.
---------------
Bapak tadi mengakhiri permenungan singkatnya dengan pesan: tetaplah sabar dan jalani hidup ini dengan ikhlas. Jadikan masa sakit ini sebagai kesempatan untuk makin dekat dengan Sang Pencipta. Rajinlah berdoa dan membaca kitab suci. Semoga Allah Yang Maha Kasih mengampuni dosa-dosamu dan menganugerahi kamu kesembuhan sejati. Dan di atas semuanya itu, biarlah hanya kehendak-Nya yang terjadi.