Kepulangan saya HD setiap Jumat siang bertepatan dengan saat menjelang sholat Jumat. Di jalan yang saya lalui terlihat banyak orang dengan antusias menuju masjid. Ada yang jalan kaki, ada pula yang naik kendaraan. Yang menarik perhatian saya adalah mereka yang berangkat ke masjid menggunakan sepeda motor. Dengan pakaian rapi khas orang mau sholat, pada umumnya mereka tidak memakai helm.
Saya heran! Dalam hati saya bertanya-tanya. Apakah memang ada toleransi tidak memakai helm bagi orang yang berangkat ke masjid untuk sholat Jumat? Jika tidak, mengapa pemandangan yang serupa selalu terjadi setiap Jumat siang? Sepertinya tidak ada tindakan tegas dari petugas lalu lintas, bahkan cenderung membiarkannya.
Namun bisa jadi hal ini kembali kepada kesadaran hukum masing-masing orang. Bagi yang kesadaran hukumnya tinggi, tentulah akan mengendarai sepeda motor menggunakan helm sesuai ketentuan yang berlaku. Tetapi bagi yang kesadaran hukumnya rendah, akan cenderung melanggar dengan berusaha berdalih dan membuat pembenaran bagi dirinya sendiri. Seolah-olah peraturan lalu-lintas tidak mengikat bagi mereka yang hendak beribadah.
Tapi ada pemandangan berbeda pada perjalana pulang Jumat kemarin. Ini jarang-jarang terjadi. Tumben! Di sebuah perempatan lampu merah, polisi memberhentikan dan memeriksa beberapa orang yang kelihatannya mau sholat Jumat tapi tidak memakai helm. Dalam hati saya berkata, “Itu baru benar!”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar