Senin, 19 Desember 2011

Santun



Tensimeter digital saya sering mengundang  perhatian para mahasiswa keperawatan yang sedang berpraktek di ruang HD. Rupanya sebagian besar dari mereka belum pernah melihat tensimeter digital semacam itu. Kadang mereka berkerubung sekedar untuk melihat bagaimana memakainya atau bertanya berapa harganya. Dengan senyum ramah, saya pun menjawab rasa penasaran mereka. Beberapa dari mereka biasanya akan minta izin untuk mencoba mengukur tensi mereka sendiri dengan alat itu. Saya pun tidak keberatan.
Tapi dalam pertemuan berikutnya, saya sering kesal dengan ulah mereka. Sering sekali mereka mengambil tensimeter saya tanpa meminta izin. Setelah mengambil, mereka yang berjumlah belasan orang itu, mulai antri mencoba tensimeter saya. Selesai mencoba, tanpa sedikit pun merasa bersalah, mereka mengembalikan tensimeter saya begitu saja tanpa mengucapkan terima kasih.
Sebenarnya saya tidak pernah keberatan jika mereka ingin mencoba alat yang bagi mereka masih asing itu. Saya hanya menyesalkan sikap mereka yang sering tidak santun. Apalagi mereka adalah orang-orang yang masuk hitungan berpendidikan tinggi.
Saya agak khawatir. Jika sekarang mereka mulai belajar mengambil barang orang lain tanpa izin, bagaimana nanti jika mereka menjadi orang-orang yang punya kekuasaan? Saya hanya berharap mudah-mudahan kelak mereka tidak sampai menjadi koruptor!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar