Kamis, 24 November 2011

Dokter Malas

Setahu saya, di ruang HD telah ditugaskan seorang dokter jaga. Dan setiap dua atau tiga minggu, dokter itu akan diganti oleh dokter lain. Tapi saya sering heran, kenapa dokter-dokter itu jarang sekali terlihat berjaga (stand by) di ruang HD. Kalaupun ada dokter yang datang, kebanyakan hanya datang untuk menandatangani rekam medis pasien. Setelah selesai, dia langsung pulang. Sangat jarang, bahkan hampir tidak ada dari dokter jaga tersebut yang memeriksa atau sekedar melihat-lihat kondisi pasien yang sedang menjalani HD.
Menjadi pertanyaan saya, apa iya dokter  jaga itu hanya ditugaskan untuk datang tanda tangan?
Tidak adanya dokter jaga yang benar-benar berjaga di ruang HD, kadang menimbulkan masalah bagi pasien. Pasien yang sedang kehabisan obat, misalnya, terpaksa tertunda untuk mendapatkan resep hingga dokter tersebut masuk. Begitu pula jika ada pasien yang tiba-tiba menggigil atau tiba-tiba tidak enak perasaannya, tidak ada dokter yang siap menolong. Kalaupun kemudian perawat menelepon dokter, belum tentu dokter itu bisa segera datang.
Saya mencoba memahami. Dokter-dokter itu pasti sangat sibuk. Cuma menurut saya, mestinya, sesibuk apapun mereka, tugas jaga di ruang HD itu tidak boleh ditinggalkan begitu saja.
Mereka juga tidak perlulah berjaga seharian penuh. Bahkan tidak masalah kalau mereka tidak bisa hadir setiap hari. Tapi saya kecewa ketika mereka kebetulan datang, dan hanya datang untuk menandatangani berkas pasien, lalu pulang. Saya kecewa karena kebanyakan dokter itu tidak pernah benar-benar memeriksa keadaan pasien atau sekedar berkomunikasi dengan pasien dan keluarganya. Karena kecewa, saya terpaksa menyebut mereka (maaf)  “dokter malas!”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar