Jumat, 10 Juni 2011

Stres Dapat Membunuh Anda


Setiap hari kita menghadapi banyak hal yang menyebabkan kita merasa stress. Merasa stres berarti berada di bawah ketegangan. Kita mempelajari bahwa ketegangan mental dan fisik tersebut menyebabkan kerusakan besar pada kita. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketika ketegangan itu berakumulasi, seseorang menjadi lebih rentan terhadap penyakit jasmani, penderitaan mental emosional, dan kecelakaan. Berbagai bagian tubuh dipengaruhi langsung oleh stress: otak, kulit, rambut, paru-paru, jantung, sistem pencernaan, organ-organ reproduksi, ginjal dan otot.
Stress bisa disebabkan lingkungan, kepribadian, sikap mental, atau peristiwa-peristiwa yang terjadi di sekitar kita. Beberapa faktor tersebut di luar kendali kita. Namun kita dapat mengendalikan cara kita bereaksi terhadap pemicu stress dalam kehidupan kita. Kita harus mengakui bahwa kita terlalu berat membebani kemampuan kita untuk menangani stress, tetapi kita terus menumpuknya atau mengizinkan orang lain menumpuknya. Salah satu alasannya adalah penyangkalan. Kita tidak percaya begitu saja bahwa sesuatu yang buruk dapat terjadi kepada kita.
Beberapa aktivitas yang penuh stress mungkin menjadi prioritas kita yang lebih tinggi daripada kesehatan kita sendiri. Mungkin kita terdorong oleh kegembiraan, kesenangan, uang, kekuasaan, keglamoran, atau penerimaan sosial. Prioritas-prioritas tersebut bisa menciptakan stress yang hebat. Kita bisa sengaja memutuskan untuk tidak membereskan tindakan kita sampai suatu waktu “kelak di kemudian hari”. Sikap kita mungkin adalah “manfaatkan kesempatan selagi ada” atau “mari minum, dan bersuka ria”. Memang benar bahwa pada berbagai musim kehidupan, kita dimotivasi oleh dorongan yang berbeda-beda. Namun, sepanjang musim kita harus berfokus pada kesehatan dan keutuhan kita.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa stress psikologis, bahkan yang sangat singkat, bisa menyebabkan perubahan yang luar biasa dalam tubuh seperti kecepatan detak jantung meningkat, tingkat adrenalin naik, dan respon kekebalan berkurang. Hubungan antarpribadi, khususnya, dapat menimbulkan stress yang mempengaruhi aktivitas sistem syaraf, hormone, dan fungsi kekebalan.
Berbagai teknik manajemen stress mungkin dapat membantu dan memperpanjang hidup kita, seperti:
-          Memelihara hubungan sosial yang baik,
-          Mengeliminasi pikiran yang negatif dan menjengkelkan,
-          Mempraktekkan pikiran positif,
-          Mengatur hidup lebih baik,
-          Menghentikan kebiasaan merokok,
-          Mengurangi alcohol dan kopi,
-          Cukup beristirahat,
-          Mengembangkan hobi yang menyenangkan dan tidak menuntut,
-          Berolahraga secara teratur,
-          Mempraktekkan teknik relaksasi, dan
-          Mengembangkan kehidupan doa.

Salam sehat!


Sumber: buku Kuasa Doa yang Menyembuhkan (terjemahan T. Wahyuni), penulis Chester L. Tolson dan Harold G. Koenig, Penerbit ANDI, Yogyakarta 2003.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar