Tangan kiri saya, kini sering jadi pusat perhatian di tempat umum (macam artis aja,hehehe). Karena itu, setiap keluar rumah saya selalu bawa jaket untuk menutupinya, terutama kalau sedang di angkutan umum. Pasalnya di tangan kiri saya itu terdapat pembesaran pembuluh darah yang menonjol keluar dan terlihat seperti bengkak. Tidak enak kalau dilihat-lihat orang.
Kalau kebetulan ada yang melihat, biasanya orang langsung mengernyitkan dahi lalu dengan heran bertanya, “Mas, tangannya kenapa tu?”. Maka saya akan sedikit berbohong dan menjawab, “Oh ini bekas operasi. Kebetulan ada sedikit masalah dengan pembuluh darah di tangan.” Kemudian saya berusaha mengalihkan perhatian supaya dia tak lagi bertanya. Karena kalau saya jawab jujur, saya tak ingin suasana jadi bersedih-sedihan gara-gara kasihan pada saya.
Ya, banyak orang, yang bertanya keheranan itu, tak pernah tahu bahwa tangan kiri saya yang terlihat bengkak itu adalah tempat memasang selang cuci darah. Sebenarnya bukan tangan yang bengkak, tapi itu adalah pembuluh darah yang membesar lalu menonjol keluar.
Pada pasien yang sudah rutin cuci darah, memang sengaja dibuatkan saluran khusus di lengan untuk mempermudah pemasangan selang cuci darah. Kalau salurana ini belum ada, pemasangan selang cuci darah akan dilakukan tepat di lipatan paha. Tak hanya sulit, tapi pemasangan selang cuci darah di lipatan paha, dengan jarum yang cukup besar itu, membuat pasien sangat kesakitan dan tersiksa. Apalagi kalau terpaksa dilakukan berkali-kali karena pembuluhnya sulit ditemukan.
Nah, agar pasien tidak terlalu tersiksa, dibuatkanlah saluran khusus di lengan, yang aliran darahnya sebanding dengan yang ada di lipatan paha, sehingga mampu ditarik oleh mesin cuci darah. Caranya, pembuluh darah vena dan arteri yang ada di lengan dihubungkan atau disambung menjadi satu melalui suatu pembedahan khusus. Setahu saya, di Makassar, baru satu dokter yang bisa melakukan pembedahan ini. Namanya dr. Nur Alim. Ohya, pembedahan ini lazim disebut cimino. Kalau tidak salah, cimino itu adalah nama penemu dari pembedahan khusus ini.
Pada sebagian pasien, memang tidak terjadi pembesaran pembuluh darah yang menonjol. Tapi pada sebagian yang lain, pembesaran itu sangat menonjol, sampai-sampai orang lain ngeri melihatnya. Dan saya kebagian yang terakhir itu,hehehe..
Proses pembesaran itu berlangsung pelan-pelan, sehingga tanpa sadar tahu-tahu sudah menonjol keluar. Ada yang bilang pembesaran itu dikarenakan elastisitas pembuluh darah seseorang. Ada juga yang bilang kalau itu dikarenakan kesalahan teknis dalam pemasangan jarum cuci darah. Tidak tahu mana yang benar.
Yang jelas, tangan kiri saya sekarang sudah tampak berbeda bahkan terlihat aneh. Saya jadi tidak enak kalau ada orang yang melihatnya dengan mimik heran dan ngeri. Dan lebih tidak enak lagi kalau karena penjelasan saya, dia lalu ikut-ikutan sedih atas keadaan saya. Padahal saya sebenarnya baik-baik saja. Hanya perlu menjalani terapi pengganti ginjal secara rutin alias cuci darah.
Meskipun tangan kiri saya sekarang tampak aneh, tapi saya bersyukur karena cimino saya tetap berfungsi dengan baik. Cimino itu sangat menolong, karena dengan adanya cimino itu saya bisa lebih santai menjalani cuci darah. Bisa duduk, bisa makan, dan bisa gerak-gerak bebas. Berbeda kalau selang cuci darah masih dipasang di lipatan paha, selama 4 jam kita harus diam seperti patung. Mudah-mudahan saja cimino saya selamanya berfungsi baik. Doakan saya ya J Terima kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar